Rabu, 29 April 2015

Tak Seindah Kemarin Sore part II



‘’ Iya deh yo syukur kalau memang tidak bosan, aku takut kamu bosan denganku” Singkat saja aku menenangkan keadaan
‘’ Sayangku, maaf selama ini aku so sibuk, bukan karena aku bosan tapi kamu harus mengerti. Pagi-pagi aku disibukan dengan pekerjaan rumah, siang aku sekolah dan malam Kamu yang ketiduran. Kuat ya sayang, ini cobaan “ Tio mencoba menenangkan kembali dengan bahasa yang lembut.
Yo sebenarnya bukan itu yang aku maksud, aku takut ada wanita lain yang menggantikan aku yang lebih baik dariku, yang lebih cantik dariku dan lebih anggun. Tapi jika itu alasannya, aku percaya ko Yo. Aku sayang kamu. .
Pembahasan pun kembali seperti biasanya. Tio yang semakin hari semakin dingin, aku yang semakin hari semakin sayang.
‘’Menunggu adalah hal yang terlalu dibiasakan untukku
Menunggu adalah kabar tak sampai
Menunggu adalah perbuatanmu terhadapku’’
( Syifa Rosaliya )
Aku yang sekarang memang berbeda, tidak seperti dulu yang pemarah, gampang ngambek dan kekanak-kanakan
Sekarang aku mengerti arti menunggu, arti cemas, arti pentingnya sebuah kabar dan juga arti kesetiaan ku selama ini. Sampai saat ini tak pernah marah karena sikap Tio, Aku lebih memilih diam dan memendamnya. Aku takut jika aku marah Tio meninggalkan ku
Aku takut. . Aku sayang Tio. .

***
Hari ini aku pulang dari Asrama dan Tio menjemputku di depan Gedung Pramuka.
Siang itu panas sekali, Aku masih diangkot dan Tio masih di rumahnya sepanjang jalan aku dibaluti Rindu, tak sabar aku menunggu hari ini ingin bertemu Tio kekasihku yang menurutku lebih dari gantengnya Aliando (Iyain aja)
Kebetulan aku bawa headset, play music kesukaan Tio -Dewa berjudul Selimut Hati-, lagunya emang nyentuh  punya arti yang berbeda , setiap  lagu menyimpan kenangan.
Entah berapa kali aku memutar lagu tersebut, aku terlalu menghayati. Tak sadar sampai Akhirnya aku sampai depan Gedung Prmauka.
‘’ Tio dimana .? bentar lagi aku nyampe “
‘’ Iya sayang, aku otw ya “ Jawab Tio
‘’Oke, hati-hati ya Yo aku di depan gedung ‘’
Setelah itu tidak ada sms atau BBM yang masuk.
10 menit, 15 menit. .
‘’ yo dimana ? ko lama ? kalau lagi sibuk jangan maksain”
Aku tahu persis jarak rumah Tio ke Gedung Pramuka itu beberapa  kilometer saja. Tapi ko sudah lebih dari 15 menit aku nunggu Tio gak muncul juga. Aku khawatir Tio kenapa-napa.  Bbm aku tidak di read, di tlpn tidak diangkat. Yo..  Kamu jago bikin aku khawatir.
Air mata mengalir begitu saja susah untuk ditahan, bukan karena aku lama menunggu bukan pula karena aku kepanasan, Aku khawatir Tio kenapa-kenapa.  Mudah-mudahan baik baik saja
Hampir setengah jam aku menunggu dibawah pohon gedung pramuka, Tapi tak ada Tio yang janji menjemputku. Aku gamau pulang sendiri , aku mau nunggu Tio aku takut tio kenapa-kenapa.
‘’ Sayang dimana. ? Tadi aku nyari kamu dipertigaan Senen’’ Teks  yang masuk ke bbm dari Tio membuatku kaget dan langsung membukanya.
‘’ Di depan gedung pramuka Yo, aku nunggu :’) ’’
‘’ Aku tadi nyari kamu sayang, di pertigaan Senen. Aku juga nunggu kamu lama,aku gabawa hp’’ Penjelasan Tio yang cukup membuatku lega, karna Tio baik-baik saja .
‘’Oh gitu, yaudah kalau kamu gak  kenapa-kenapa syukur lah, aku naik angkot aja yo. ‘’
(Aku pengen banget marah Yo, tapi Aku sayang kamu)
‘’ Maaf sayang, mungkin bukan waktunya kita ketemu. Nanti aku ke rumah ya’’ Singkat saja dengan enteng Tio membalas pesanku.
Aku sayang Tio, aku gaboleh marah.  Yasudahlah lagian aku masih bisa naik angkot gak begitu jauh juga jaraknya.
Masih dalam perasaan kecewa, belum ketemu Tio aku kangen Tio. . Aku malu ngajak ketemu Tio aku takut Tio sibuk.

***
Sesampainya dirumah masih dengan raut wajah yang kesal aku bergegas menuju kamar mandi, di sana yang ku lakukan bukan untuk buang air kecil atau sekedar cuci kaki, Aku menangis bersandar pada pintu kamar mandi. Entah apa yang aku tangisi mungkin sekedar membuang kesal saja.
‘’ Ren, kamu kenapa? Ada masalah? ‘’ Tanya Mamaku.
‘’ Enggak, ini tadi dijalan kelilipan yang ganteng hhiii ‘’ Candaku, sedikit mencairkan suasana.
Tidak lama kemudia handphone ku berbunyi, Mungkin BBM Tio yang janji ke rumah sore ini.

‘’ Selamat Sore, Makan ya Ren({})”
‘’Iya yo, selamat sore juga ‘’
Kalau gak nanya lagi apa, paling nyuruh makan. Ya begitulah Tio.

Jarum jam menunjukan pukul 1 9.00 Ada yang janji tapi lupa, Ada yang menunggu dengan sabar. Seperti inilah kita, tidak bertemu pada titik yang sama.
‘’Mungkin bukan hari ini kita bisa meluapkan kerinduan
 Di lain hari yang lebih menjanjikan bahagia
Aku menunggu Kapan pun itu’’
(Syifa Rosaliya)
Tio hari ini tak begitu menemaniku, baik wujud atau dalam teks, mungkin Tio sibuk mau ujian.

***
‘’Secerah mentarikah aku hari ini
Tanpa sebuah sapaan
Tak  ada biusan semangat
Namun aku harus tetap melangkah
Mungkin  sapa dan kabar mu sangat sulit
Sesulit-sulitnya merapikan benang kusut’’
(Syifa Rosaliya)

‘’ Selamat Siang sayang, jam 1 aku kerumah ya’’
Isi pesan dari Tio yang membuat aku bangun dari tempat tidur, aku berlalri ke kamar mandi dan segera mandi. Begitu girangnya aku Tio mau main ke rumah.
‘’ Otw’’
Tio mengirim pesan kembali, artinya Tio sedang di jalan hihhihi cukup 5menit saja untuk sampai ke rumah ku dari rumah Tio( MaklumPacar 5 langkah hhe)
Sepertinya motor Tio sudah di depan rumah, aku membuka Pintu sambil tersenyum ‘’Eh Tio, ayo masuk’’
Tio pun masuk dengan  senyuman kecil yang menambah kerinduan. Kita duduk bersampingan dengan sikapku yang sedikit ngoceh . Tio yang selalu tertawa karna menertawakan sikapku .
‘’Yo foto yu” Aku mengajak Tio berfoto, aku ingin punya kenangan yang beitu banyak hingga nanti jatuh tempo kita berjauhan, bisa mengingatnya dan sadar kita pernah bahagia.
Seperti biasa awalnya pose manis, tapi aku ya aku dengan sikapku yang sedikit miring dari waras.
‘’ Yo fotoin aku lagi gini ‘’ ( kerudung stelan rambet, wajah melas, kebayang?)
Dan gatau kenapa, setiap aku bertingkah lucu Tio selalu tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak. Tio memang paling mau motoin aku lagi gila.

‘’Yo aku gabisa secantik wanita lain, aku gabisa kasih ini-itu biar kamu bahagia. Aku Cuma punya ini Yo, segalanya terima ya’’ ucapku dalam hati dengan wajah yang berkaca-kaca.

‘’Yo aku syang kamu, jangan ninggalin ya’’ aku memang sering mengatakan hal itu secara langsung.
‘’Iya pesek, Aku juga sayang kamu.Percaya ya”
 Tatapan mata Tio begitu tajam seolah meyakinkan aku wanita satu-satunya yang sedang ia cinta. Kita saling membalas senyuman dan melanjutkan kembali canda tawa. Sekarang aku percaya, Tio tidak bosan denganku, maafkan aku Tio aku berprasangka tidak baik padamu.
‘’ Bu, Tio pamit pulang ya’’ Tio pamit dengan bahasa yang sopan, memang mama dan Tio sudah kenal dekat, Jika perlu bantuan Tio selalu ada dan menyempatkan waktu. Kemanapun aku pergi pasti Mama meminta Tio untuk menemaniku.
‘’ Iya yo, makasih ya’’ Jawab mama dengan diiringi senyuman.
‘’ Yo kamu pendek banget, kalah tinggi sama aku’’ (Padahal aku yang pendek)
‘’ Coba sini ukur’’ Tio tak mau kalah rupanya, menegaskan bahwa ia lebih tinggi dariku. Momen canda seperti itulah yang selalu aku ingat dan rindukan.
‘’ Sayang, aku pulang dulu ya jangan lupa makan’’ sambil mengusap kepalaku dan tio tersenyum
Demi apapun, wanita mana yang tidak luluh diperlakukan seperti itu. Aku semakin sayang Tio..
‘’ Iya jelek item’’  Tio pun langsung menamcap gas dan pulang dengan bahas kebetulan Sore itu Gerimis.
‘’ Sayang, aku nyuci motor dulu ya terus mandi dan sholat, nanti aku sms lagi’’
Butuh 7menit untuk Tio sampai rumah, kali ini Tio cepat mengabari tanpa harus dikabari duluan. Aku lebih kasmaran lagi hari ini ( bunga dan love di kepala seperti di film haha


Aduh aku ketiduran, membuka mata dan langsung melihat Handphone ada beberapa panggilan tak terjawab dan Sms dari Tio
‘’Sayang maaf aku ketiduran, Maaf Tio sayang’’
‘’ Iya gpp aku ngerti, mungkin kamu kecapean’’ Untungnya Tio tidak marah dan  mengerti keadaanku.
Sekarang Tio berubah tak sedingin dulu, selalu mengabari dan selalu ada. Tak ada alasanku untuk meninggalkan  Pria tulus ini.
Aku berpuisi setiap Tio menghilang dari layar handphoneku, jika  dibaca dan dipahami isi puisi yang selalu aku buat tentang kerinduan dan ketidak mampuanku membahagiakan Tio. Aku takut Tio tidak nyaman denganku, aku takut Tio mencari cinta yang lebih indah dariku ........................



Bersambung
(Part III segera dipost)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar